Membangun Sistem Pertanian-Bioindustri Berkelanjutan dengan Menerapkan Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Maju
Membangun Sistem Pertanian-Bioindustri Berkelanjutan - Saat ini pertanian Indonesia
masih berada pada tahap konvensional yakni tahap pembangunan pertanian yang
digerakkan oleh kelimpahan faktor produksi yakni sumberdaya alam dan tenaga
kerja yang tidak terdidik. Hal ini dapat dilihat baik dari segi teknologi dmaupun
segi struktur produksinya. Dari segi teknologi produksi, peningkatan jumlah
produksi masih didominasi oleh peningkatan jumlah penggunaan sumber daya alam
dan tenaga kerja. Sedangkan dari segi sturktur produksi akhir, pada umumnya
masih menghasilkan produk yang didominasi oleh komoditas primer yang bernilai
tambah rendah dan tidak berdaya saing. Sistem pertanian konvensianal ini harus
sesegera mungkin dimodernisasi, yakni transformasi menuju Sistem Pertanian-Bioindustri Berkelanjutan.
Biomassa sebagai salah satu produk Bioindustri |
Produk-produk pangan yang sehat
dan bernilai tinggi dalam jumlah yang cukup dan beragam harus dihasilkan secara
berkelanjutan melalui penerapan inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi maju.
Pada tataran praktis, transformasi menuju Sistem Pertanian-Bioindustri
Berkelanjutan memerlukan pentahapan-pentahapan pada titik berat pengembangan.
Pada tahap pertama, pembangunan Sistem Pertanian-Bioindustri
Berkelanjutan akan dititik beratkan pada pengembangan Sistem Pertanian – Energi
Terpadu (SPET). Pada subsistem usahatani primer, SPET didasarkan pada inovasi
bioteknologi yang mampu menghasilkan biomassa setinggi mungkin untuk dijadikan
sebagai feedstock dalam menghasilkan
bioenergi. Pada subsistem bioindustri, SPET didasarkan pada inovasi bioengineering untuk mengolah feedstock yang dihasilkan pada subsistem
usahatani primer menjadi energi dan bioproduk, termasuk pupuk yang selanjutnya
digunakan pada usahatani. Dengan strategi demikian maka kondisi pertentangan
(trade-off) dalam mewujudkan ketahanan pangan dan ketahanan energi dapat dihindarkan.
Pengembangan SPET juga merupakan strategi yang tepat untuk meningkatkan
kesejahteraan rumah tangga petani skala kecil dan pengentasan kemiskinan di
pedesaan.
Pada tahap kedua, pembangunan Sistem Pertanian-Bioindustri Berkelanjutan akan dititik beratkan pada pengembangan sistem bioindustri (primer
dan sekunder) yang terpadu dengan sistem pertanian di pedesaan. Pada tahapan
ini dikembangkan industri biorefenery
primer iutamanya yang menghasilkan karbohidrat yang sangat diperlukan untuk
mensubstitusi produk-produk impor dalam rangka mewujudkan kedaulatan pangan.
Pada tahapan ini dikembangkan pula biorefinery
sekunder yang mensubstitusi produk-produk berbasis fosil dan tidak terbarukan
dengan bioproduk, pada akhir tahapan kedua ini, perekonomian Indonesia telah
mengalami transformasi menjadi perekonomian berbasis bioindustri.
Pada tahap ketiga, pembangunan Sistem Pertanian-Bioindustri
Berkelanjutan akan dititk beratkan pada pengambangan sektor bio-service atau agro-service.
Bioservices adalah usaha jasa berkaitan dengan bioekonomi seperti jasa
penelitian dan pengembangan, jasa konstruksi biorefenery, jasa pengembangan biobisnis, jasa biomedis, jasa
bioremediasi, amenity dan kultural,
jasa pengujian dan standardisasi bioproduk dan biotools.
Bio-services sebagai lembaga atau jasa penelitian dan pengembangan |
Tahap berikutnya adalah tahap
pengembangan Sistem Pertanian-Bioindustri Berkelanjutan yang berimbang dan
berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi maju (science and technology bio-based economy).
Sumber : Pertanian - Bioindustri Berkelanjutan, Solusi Pembangunan Indonesia Masa Depan
Komentar
Posting Komentar